Senin, 19 Januari 2015

JENIS - JENIS BAHAN SEPREI YANG ADA DI PASARAN LOKAL MAUPUN INTERNASIONAL


BAMBOO FIBER (SERAT BAMBU)
Tampilan Bahan Bamboo Fiber

Yang dimaksud dengan serat bambu disini adalah serat selulosa yang diekstrak dari tanaman bambu (dengan bahan tambahan lainnya). Serat selulosa ini dibuat dari batang bambu yang sudah dilumat menjadi bubur. Secara kualitas, kain seprai yang terbuat dari bamboo fibre ini dalam banyak aspek mampu mengalahkan bahan lainnya. Beberapa kelebihan kain serat bamboo adalah menyerap dan menguapkan keringat lebih cepat. Tidak lengket di kulit. Tidur jadi terasa lebih nyaman.

Kain serat bambu memiliki kemampuan “ajaib” dalam mengatur suhu. Kain serat bambu tidak akan terasa panas pada cuaca yang panas. Dan akan menjadi terasa hangat dalam cuaca yang dingin. Kain serat bambu tahan terhadap sinar UV. Kain serat bambu juga tahan dari serangan jamur (fungi). Dalam skala mikroskopis, serat bambu berbentuk permukaan bundar. Ini membuat kain serat bambu jadi terasa lebih lembut. Karena tidak mengandung bahan kimia, serat bambu sangat cocok bagi Anda yang mudah alergi pada bahan-bahan kimia tertentu.

Penggunaan kain serat bambu juga mempromosikan gaya hidup cinta lingkungan. Berikut beberapa sebabnya: Manfaat Bagi Lingkungan:
-       Serat bambu bersifat biodegradable (bisa terurai secara alami)
-       Bambu merupakan tumbuhan dengan tingkat pertumbuhan tercepat. Sehingga penggunaannya bisa lebih sustainable (tahan lama, tidak menghabiskan sumber daya)
-       Bambu mampu hidup tanpa pestisida atau fertilisasi sama sekali.
-       Berbeda dengan pohon kayu biasa, bambu mampu tumbuh dengan sangat cepat.
Terlepas dari semua kelebihanya itu, yang sangat disayangkan adalah bahan kain ini masih sangat jarang beredar di pasaran. Mungkin karena biaya produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan lain

RAYON
 
       Macro Shot Sprei Rayon                     Benang Rayon

Rayon merupakan produksi serat tertua yang telah dibuat sejak tahun 1880-an di Perancis, dimana pada awalnya dikembangkan sebagai alternatif murah untuk sutra. Secara kualitas, kain rayon cukup lembut. Bahkan dengan komposisi tertentu mampu mengimitasi kelembutan kain sutra. Serat rayon juga relatif mudah diwarnai. Satu kelebihan rayon adalah dia tidak menahan panas tubuh, sehingga cocok untuk wilayah beriklim panas. Sayangnya kain rayon kurang baik dalam hal elastisitas dibandingkan dengan kain lain. Itulah makanya perawatan kain rayon cukup sulit. Untuk mencucinya Anda harus menggunakan dry cleaning.

Dupont Chemicals memperoleh hak proses pembuatan pertama Rayon pada tahun 1920 dan dengan cepat merubah Rayon menjadi perlengkapan rumah tangga dan kain serbaguna.Tirai Rayon kualitasnya cukup baik meskipun kurang tahan lama. Banyak produk rayon yang menjadi kuning jika sudah lama atau membentuk bola – bola kecil dan kasar dibagian kain yang paling banyak digunakan.

Rayon digunakan dalam berbagai aplikasi tekstil termasuk kemeja dan rok baik dalam bentuk tenun maupun rajutan. Walau demikian, Rayon telah mendapatkan reputasi yang kurang baik karena sering digunakan untuk produk garmen murah yang tidak dapat digunakan untuk pakaian – pakaian yang memerlukan ketahanan kuat. Namun, rayon sering digunakan untuk membuat gaun malam dan jenis pakaian pesta lainnya.

Rayon, seperti halnya dengan serat bambu, juga dibuat dari serat selulosa. Bedanya, jika pada bamboo fiber, serat selulosa dibuat dari batang bambu. Pada Rayon, serat selulosa didapatkan dari pohon kayu yang dicampur dan direaksikan dengan berbagai bahan kimia seperti soda kaustik, karbon disulfida dan sebagainya. Ini membuatnya tidak sealami kain serat bambu.

Proses pembuatan Rayon dimulai dari serat selulosa yang diekstrak secara berkala dari pohon kayu, meskipun setiap bahan tanaman dengan rantai molekul yang panjang juga dapat digunakan. Serat selulosa kemudian dicampur dengan soda kaustik yang bereaksi bersama dengan beberapa serat selulosa sehingga menjadi soda selulosa, yang kemudian digulung atau ditekan untuk mengeluarkan larutan soda berlebih. Setelah ditekan, selulosa robek menjadi zat yang disebut Remah Putih.

Remah putih beroksidasi membentuk rantai molekul yang lebih pendek dan kemudian diproses bersama dengan karbon disulfida. Soda selulosa bereaksi dengan zat ini, membentuk remah kuning karena senyawa anorganik yang muncul selama proses kimia. Remah kuning ini dilarutkan dalam laruta kaustik, yang meregangkan ikatan hydrogen pada selulosa dan menghasilkan zat yang sangat kental. Proses pembentukan zat ini dinamakan Proses Viscose.

Zat kental ini dapat tersimpan lama untuk memecahkan struktur selulosa, untuk selanjutnya menghasilkan bubur yang kemudian disaring untuk menghilangkan kotoran. Kantong – kantong udara kecil dipaksa keluar untuk menghasilkan serat yang kuat dan dipaksa melalui pemintal untuk membentuk banyak helai benang halus yang akan diatur untuk membentuk filamen selulosa yang juga disebut benang rayon. Benang rayon ditarik untuk membentuk ikatan yang kuat, melalui proses pencucian dan kemudian dibentuk menjadi kain Rayon.  

Kain Rayon, oleh para pemerhati lingkungan, juga dituduh sebagai penyebab utama penggundulan hutan. Proses pembuatannya yang cukup rumit menyebabkan banyak pencemaran lingkungan dan menciptakan gerakan penolakan terhadap industri ini. Industri rayon juga terkena dampak akibat adanya pengembangan kain buatan yang lebih murah dengan proses manufaktur yang lebih pendek, seperti nilon. Rayon sering dicampur dengan bahan sintetis murni untuk menghasilkan berbagai aplikasi dan disarankan untuk mengikuti petunjuk perawatannya karena campuran tersebut membutuhkan penanganan khusus.


SUTRA
    
                      Kepompong Sutera                                            Kain Sprei Sutra

Bagi Anda yang benar-benar serius menginginkan suasana kamar tidur yang terkesan mewah, Kain sutra tentu harus jadi pilihan utama. Yap! sutra memang sudah sejak lama dikenal luas sebagai bahan kain berkualitas sangat tinggi. Dibuat dari coccoon larva (kepompong) ulat sutra dan beberapa serangga lain untuk kemudian ditenun. Kemampuan penyerapan sutra membuatnya nyaman dipakai dalam cuaca hangat.

Kebalikannya, konduktivitasnya yang rendah menjaga udara hangat agar tetap berada di dekat kulit saat cuaca dingin. Diluar semua itu, kelebihan utama dari sutra adalah kesan tampilan mewah yang dimilikinya. Tak ada bahan kain lain yang mampu menandingi kesan kemewahan tersebut.

Namun sama sperti serat bambu, seprei berbahan sutra juga sulit didapat di pasaran. Ini karena harganya yang bisa sangat mahal. Harga mahal ini membuat permintaannya kecil, sehingga jarang ada penjual seprei yang mau menjual seprei berbahan asli sutra.


LINEN

 
                Tumbuhan Flax                       Linen pada Mumi            Tampilan Kain Seprei Linen         

Linen adalah kain tenun yang terbuat dari serat tumbuhan rami (flax – tanaman linen) dan merupakan salah satu dari produk tekstil tertua dan termahal di dunia. Penenun dalam budaya kuno menemukan bahwa serat rami merupakan batang yang kuat, dapat dikupas dan diubah menjadi benang yang kuat dan tahan lama, yang dapat menahan kelembaban meskipun prosesnya memakan waktu yang cukup lama. Di masa lalu, linen disediakan untuk keluarga kerajaan dan keluarga kaya. Bahkan linen sempat dijadikan mata uang pada zaman mesir kuno. Kain yang membalut mumi-mumi di mesir juga terbuat dari linen.

Kain ini mungkin yang paling umum digunakan dalam
pembuatan pakaian. Kelebihannya yaitu ringan, keademannya yang luar biasa dan juga kesegarannya dalam cuaca yang panas. Orang-orang banyak menyuka penampilannya yang terlihat profesional. Pakaian kerja, jaket formal, celana dan rok adalah beberapa hasil produk dari linen yang cukup populer. Sapu tangan dan sarung tangan juga banyak yang terbuat dari linen. Bahan ini biasanya berwarna off white, tapi serat cenderung mengambil pewarna dengan baik dan sebagai hasilnya sering bisa ditemukan dalam berbagai macam warna.

Kain ini juga termasuk umum pada barang – barang rumah tangga.Gorden dan sarung bantal yang terbuat dari bahan ini memberikan kesan hidup pada ruangan dan juga telah lama digunakan untuk taplak meja, serbet dan seprei.

Teknologi modern telah membuat proses produksi menjadi lebih mudah dan efisien, tetapi secara umum jenis kain ini masih cukup mahal dan hanya diproduki secara terbatas, sehingga Anda pun akan cukup kesulitan mencari seprei berbahan linen di pasaran seprei biasa. Secara manufaktur, kain linen butuh tenaga yang banyak dalam proses pembuatannya. Namun kualitas yang dihasilkan memang sepadan. Popularitasnya atas perlengkapan meja makan dan tempat tidur menyebabkan nama Linen menjadi umum di banyak tempat. Orang sering menyebut dengan bed linen atau table linen untuk barang – barang seperti taplak meja, serbet dan seprei, tanpa peduli terbuat dari bahan apapun.

Tambahan Penjelasan Menyusul


POLYESTER
   

POLYESTER adalah produk tekstil manufaktur yang terbuat dari polimer sintesis. Sifatnya cenderung kaku, tidak mudah kusut sehingga mudah diatur dan selalu terlihat rapi.  Sifat lainnya adalah tekstur agak kasar, mudah dicuci, cepat kering, tahan terhadap kerusakan biologis seperti jamur dan lumut serta warna – warnanya terlihat lebih terang dan mengkilap sehingga membuat corak terlihat lebih menarik. Bahan ini kurang cocok dipakai di negara yang beriklim tropis yang lembab karena tidak menyerap keringat, sehingga terasa kurang nyaman pada tubuh.

Karena mengandung polimer, maka kain berbahan sintetis mudah terbakar. Zat ini terbuat dari polyethylene terephthalate (PET), bahan yang sama yang digunakan untuk membuat botol minuman plastik. Banyak botol minuman didaur ulang dengan cara dipanaskan dan berubah menjadi serat polyester, yang selain membuatnya berguna secara efisien, juga membantu menjaga polimer dari tempat pembuangan sampah. Polyester adalah plastik yang ditemukan di Inggris pada awal 1940-an. Pada tahun 1950, bahan ini menjadi populer sebagai tekstil karena perawatannya yang mudah dan fleksible.

Proses kimia untuk membuat polyester adalah ethylene glycol dan dimethyl terephthalate dicampur untuk menghasilkan bisterephthalate. Zat ini dipanaskan sampai 270 derajat Fahrenheit (132 derajat Celsius), dan bereaksi lagi untuk membentuk polyethylene terephthalate (PET). Seperti banyak reaksi kimia yang mengggunakan polimer, proses pembuatan polyester menghasilkan penghirupan gas beracun yang tidak sehat dan masker pelindung harus digunakan oleh siapa saja yang terlibat dalam pembuatan PET.

Untuk membuat serat polyester, memerlukan hasil benang yang sangat halus dari PET. Beberapa bahan polyester dicampur dengan bahan kain lain agar lebih regang serta untuk meminimalisir iritasi pada kulit. Biasanya dicampur dengan bahan rayon atau dengan bahan katun. Benang rayon lebih mengkilap daripada benang polyester sementara benang katun memiliki warna lebih lembut serta benang yang lebih berat daripada benang polyester.

Jenis bahan ini menguasai hampir 50% penggunaan di pasar Indonesia karena harganya yang super miring. Untuk sprei jadi, kisaran harganya bisa Rp.50,000 –  Rp.60,000 tetapi jangan kecewa jika ternyata luntur sewaktu dicuci, berbulu, tidak halus, berpasir atau kadang bentuk spreinya tidak simetris. Semua karena cost produksi dan kualitasnya yang rendah.


KATUN

   
Ladang Kapas Katun                           Bola Kapas Katun                        

   Contoh Kain Seprei Katun

Nah ini dia jenis bahan kain sprei yang paling banyak dipakai di seluruh dunia. Biayanya yang relatif murah dibandingkan dengan bahan lain membuatnya menjadi primadona di pasar. Meskipun secara kualitas tak mampu menandingi bahan-bahan lain seperti sutra dan linen, namun katun tetap menunjukkan bahwa faktor ekonomis merupakan faktor utama yang mendorong orang untuk membeli sprei. Hal ini wajar saja terjadi, katun memang sudah cukup layak dan cocok dijadikan bahan kain sprei. Kelembutannya, kemampuan adaptasinya terhadap suhu dan juga kemudahan produksi sudah cukup menjadi alasan kuat kenapa katun menjadi bahan sprei yang paling banyak dicari orang. Tingginya permintaan akan seprei berbahan katun, pada akhirnya juga membuatnya banyaknya penjual seprei berbahan katun bertebaran dimana – mana.

Penjelasan Lebih Lengkap Menyusul 

Bahan katun dapat dicampur dengan polyester atau dengan bahan lainnya dengan kadar yang berbeda – beda sehingga menghasilkan beberapa macam kualitas kain, berikut ini adalah jenis – jenis kain yang mengandung katun.

1.   FULL COTTON (100% KATUN)
Bahan 100% terbuat dari katun. Tingkat kenyamanan atau kualitas bergantung pada seberapa rapat benang (Thread Count / TC) yang membentuk kain tersebut. Umumnya bahan yang ada dipasar mempunyai kerapatan 180 – 200 TC. Angka yang lebih tinggi menunjukkan kerapatan yang lebih tinggi dan lebih nyaman dipakai Selain itu, warna juga mempengaruhi tingkat kelembutannya. Bahan yang sebagian besar berwarna putih terasa lebih lembut daripada bahan yang berwarna-warni.

Akan tetapi harus selalu berhati-hati dalam memilih bahan full katun, karena hampir semua penjual bahan menyatakan bahwa produk mereka adalah 100% katun, padahal sebenarnya kualitas katun campuran. Bahan yang mengandung 100% katun terasa lebih lemas dan mudah kusut bila dipegang. Bahan pewarna yang dipakaipun cenderung lebih baik, terlihat dari pori-pori kain yang tidak tertutup oleh pewarna dan masih tampak jelas.

Dahulu cukup banyak produsen lokal di Indonesia membuat bahan dengan kadar 100% katun seperti Bintang Agung, Renette, dll. Bahkan kualitas bahan katun lokal cukup bersaing di pasar internasional. Akan tetapi beberapa tahun terakhir, seiring dengan membanjirnya produk – produk katun dari China, membuat katun lokal kurang dapat bersaing dengan produk mereka dikarenakan biaya produksi dalam negeri yang cukup tinggi terutama dari upah buruh sehingga menyebabkan harga yang ditetapkan menjadi lebih mahal. Untuk dapat bertahan dalam bisnis bahan sprei, produsen lokal terpaksa bermain di pasar yang lain yaitu dengan sedikit menurunkan kualitas bahan (mencampurnya dengan bahan lain seperti polyester) sehingga menghasilkan jenis kain seperti Panca, Catra, Renette, CVC dll. 

2.   KATUN VISCOSE ( COTTON VISCOSE – CVC )
Penjelasan Menyusul

3.   PANCA
Jenis bahan ini adalah buatan lokal Indonesia. Komposisinya terdiri dari 50% Katun dan 50% Polyester. Warna – warnanya terlihat lebih terang dan solid karena kandungan polyesternya yang cukup banyak. Untuk motif – motif yang memiliki warna tebal, bahan terasa lebih kaku. Produsen
bahan panca antara lain adalah STAR, FORTUNA, NIKITA, BATAMTEX, dll. Jenis bahan ini cukup banyak diminati karena harganya yang cukup miring dibandingkan dan kualitas lebih baik dari bahan full Polyester. Thread Count (TC) bahan ini berkisar 144.

4.   CATRA dan RENETTE.
Selain Panca, produsen lokal juga membuat jenis kain dengan kadar katun yang sedikit lebih banyak yaitu dengan merk Catra dan merk Renette. Perbandingan komposisinya adalah katun 60% dan polyester 40% sehingga terasa sedikit lebih halus dan lemas dibanding jenis Panca. Thread Count (TC) bahan ini berkisar 144.

5.   CANON atau KATUN CHINA
Canon atau sering juga disebut Katun China merupakan bahan katun campuran import dari China dengan kualitas yang lebih rendah dibanding Katun Satin atau yang sering disebut dengan Katun  Jepang.  Canon menggunakan komposisi 75% katun dan 25% polyester.  Bahan sprei jenis ini memiliki 2 grade yaitu yang Rendah dengan ciri – ciri warna yg kurang
cerah, tipis dan terkadang dapat menyusut sewaktu dicuci sedangkan grade Tinggi ciri – cirinya mirip dengan bahan katun jepang, hanya saja kekurangannya adalah  lebar bahan hanya 235 cm sehingga untuk tinggi sprei 20 cm ketas harus menggunakan sambungan di lipatan bagian kepala kasur (tertutup head board).

6.   KATUN SATEEN atau KATUN JEPANG
Katun Jepang umumnya adalah istilah untuk jenis bahan yang terbuat dari combed 100% Full Cotton. Jenis Katun Jepang yang full katun sendiri ada bermacam2, ada yang pabrikan lokal, ada pula yang imported. Dan tidak selalu Katun Jepang mempunyai tekstur mengkilat/shiny. 100% Combed Cotton yang shiny disebut Katun Sateen. dimana katun jenis ini telah menggunakan teknik finishing tambahan yang dinamakan 'sateen weave'.

Perlu diingat bahwa Sateen bukanlah Satin. Banyak orang salah pengertian tentang Sateen, Meskipun dua kata tersebut terdengar serupa tapi tidak sama. Sateen adalah suatu proses tambahan seperti anyaman dengan menempatkan benang lebih di setiap per inci persegi pada permukaan pintalan benang 100% katun sehingga menghasilkan kain berkualitas dengan tekstur yang lembut dan agak mengkilap. Anyaman Sateen adalah saling silang antara 1 benang dengan 4 atau 7 benang. Semakin banyak benang yang menyilang terhadap benang lain, semakin lembut dan halus, tetapi juga semakin rapuh anyaman terhadap sikat sewaktu mencuci. Ciri – ciri dari Sateen adalah bobotnya yang agak berat dan walaupun terasa lebih tebal tetapi lebih lemas. Sedangkan Satin sendiri lebih merupakan pintalan serat kain yang bisa terdiri dari nilon, sutra, atau gabungan keduanya. Kain Satin permukaannya rata dan licin, berkilau karena sifatnya yang bisa memantulkan cahaya,dan bagian belakangnya suram. Tenunan rapat namun kurang kuat karena floatnya panjang sehingga mudah putus jika ditarik, ketahanan gosoknya rendah. Kain jenis ini lebih banyak digunakan untuk pembuatan gaun – gaun, celana atlet, tas genggam (clutch), kain pelapis / furing, kain penghias rumah dan lainnya.

Saat ini Katun Sateen banyak diproduksi dan diimport dari China tetapi tetap banyak yang menyebutnya Katun Jepang. Komposisinya tidak standar yaitu antara 85% - 100% Katun, sisanya Polyester dengan Thread Count (TC) berkisar 180 - 200. Walau demikian rata – rata kualitas cukup baik, walaupun import tetapi harganya lebih murah dari Katun Sateen lokal yang belakangan sudah jarang terlihat di pasaran, warnanya walaupun tidak secerah seperti pada bahan yang mengandung banyak polyester tetapi lebih tahan lama alias tidak cepat pudar walaupun telah sering dicuci serta memiliki daya serap keringat yang cukup tinggi.

Tambahan Penjelasan Menyusul

7.      KATUN MESIR (EGYPTIAN COTTON)
Penjelasan Menyusul

8.      CARDED COTTON
Penjelasan Menyusul

9.      RIBBED COTTON
Penjelasan Menyusul

10.  PIMA COTTON
Penjelasan Menyusul


 DOBBY

Bahan Dobby terbuat dari 90% Katun dan sisanya adalah campuran bahan Polyester dan Satin dengan Thread Count (TC) sekitar 300. Bagian motif agak timbul dan mengkilap karena kandungan bahan Satin, umumnya berwarna putih tetapi ada juga warna – warna lainnya hanya agak jarang di pasaran. Motifnya berbentuk garis – garis, kotak – kotak atau abstrak dan antara motif dan dasar berwarna sama. Bahan ini banyak digunakan di hotel berbintang empat keatas.

TENCEL.



TENCEL adalah nama dagang terdaftar untuk jenis lyocel, sebuah bahan biodegradable yang terbuat dari bubuk kayu selulosa yang juga disebut rumput bambu organik. Bahan ini popular diakhir tahun 1900-an dan sekarang digunakan dalam berbagai bentuk termasuk seprei. Meskipun karakteristik yang tepatnya bergantung pada bagaimana bahan itu diproses, umumnya bahan ini cenderung tahan lama, lembut, ramah lingkungan, sepenuhnya biodegradable dan dibuat dari pohon yang dikelola secara berkelanjutan.

Tencel sangat fleksible, karena dapat dimanipulasi untuk memiliki berbagai tekstur. Dahulu bahan Tencel sering dibandingkan dengan Rayon dalam tampilan dan nuansa, tetapi sekarang dibuat dalam berbagai tekstur termasuk licin atau seperti kulit peach. Bercampur dengan serat lainnya seperti wol, katun atau linen dapat menghasilkan bahan baru dengan berbagai tekstur. Produk dibuat dengan kain ini umumnya tidak mudah kusut atau susut dan cukup tahan lama. Tidak seperti kapas, Tencel dipintal dari serat bambu malang melintang membentuk pori – pori mikro yang unik dan memiliki kelembapan tertentu sehingga membuat kain dapat menyerap keringat lebih kuat dari bahan Katun dan baik untuk mereka yang memiliki kulit sensitif.

Proses pembersihan sebagian besar bahan ini adalah dapat dicuci dengan mesin. Jika dicuci dalam air dingin, mereka sedikit menyusut pada saat cucian pertama, tapi kemudian tidak akan menyusut lagi pada cucian berikutnya. Kain ini juga cepat kering dan tidak memerlukan proses dry cleaning.

Tencel kini digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pakaian pria, seprei dan selimut. Dikarenakan daya serapnya yang tinggi serta cepat kering, bahan ini juga cocok digunakan untuk handuk. Pakaian yang terbuat dari bahan ini sering direkomendasikan untuk mereka yang sering bepergian karena ringan dan tidak mudah kusut sehingga bentuknya dapat tetap terjaga dengan baik. Tencel juga tersedia sebagai kain untuk dijahit, benang untuk dirajut atau disulam, serat untuk dipintal. Selain digunakan sebagai pakaian, bahan ini juga digunakan dalam pembuatan perban, tissue bayi, penyaring minyak, karpet mobil, ban berjalan dan plastik. Dalam bentuk bubuk atau serat, bahan ini dapat digunakan untuk pembuatan kertas khusus, sebagai tambahan untuk bahan bangunan dan untuk pembuatan kasur busa.

Kain ini dianggap sebagai produk alami bukan produk sintetis karena terbuat dari bahan tanaman. Untuk membuat Tencel, serpihan kayu dicampur dengan pelarut untuk menghasilkan campuran basah yang kemudian didorong kedalam lubang – lubang kecil untuk membentuk benang. Proses tersebut dilakukan secara kimiawi, diberi pelumas kemudian disisir dan dipotong sesuai panjang yang dibutuhkan. Setelah itu, benang ditenun menjadi kain.

Produsen produk mengatakan bahwa pelarut yang digunakan (amine oxide) adalah tidak beracun dan dapat didaur ulang selama siklus produksi. Walaupun dicelup dengan pewarna konvensional yang dapat merusak lingkungan, dengan jumlah benang yang sama, bahan ini hanya memerlukan pencelupan lebih sedikit dibandingkan bahan katun. Studi juga menunjukkan bahwa pembuatan Tencel memerlukan energi dan air yang lebih sedikit dibandingkan dengan pembuatan Katun, dan pohon – pohon yang digunakan biasanya tumbuh tanpa diberi pestisida. Akan tetapi, pengiriman bahan baku yang dibutuhkan untuk pembuatan Tencel ke seluruh dunia ini yang membutuhkan banyak energi dan biaya.

JACQUARD (KINGKOIL)



Metode tenun Jacquard pertama ditemukan oleh Joseph Marie Jacquard (1752–1834) yaitu dimana beberapa benang dapat bergerak secara independen untuk membentuk pola, sehingga dapat dihasilkan variasi atau jumlah motif yang tidak terbatas. Corak pada bahan ini sekilas terlihat seperti bordir tetapi dilakukan secara otomatis oleh alat tenunnya sendiri, bukan diprint seperti pada bahan Katun, Polyester atau Tencel. Bahan Jacquard sering disebut dengan bahan King Koil dikarenakan umumnya produk seprei merk King Koil menggunakan jenis bahan Jacquard. Jacquard sendiri umumnya antara motif dengan dasar terdiri dari 1 warna tetapi ada juga yang memiliki beberapa warna (kombinasi dengan Printing).

JACQUARD SUTERA (JACQUARD TENCEL / KINGKOIL SUTERA)

Bahan ini bentuk dan metode pembuatannya mirip seperti bahan Jacquard biasa hanya saja kandungannya merupakan kombinasi antara Katun dengan Sutra, Tencel atau Rayon sehingga tekstur ada yang agak licin dan ada pula yang agak kasar (seperti kain gorden), ada yang tipis dan ada juga yang agak tebal, warna agak mengkilap tetapi secara keseluruhan ketahanan bahan cukup kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar